Kamis, 14 Mei 2009

Lebih dari "tidak ada kata terlambat"

Oleh Mr. Asaku

Tulisan ini adalah sebuah pengalaman yang tentunya sangat menarik dan inspiratif sekali karena kita melihat tentang seorang yang bercita-cita menjadi dokter tetapi pada saat ia mulai beranjak dewasa dia mengubah cita-citanya dari kecil itu dan bergabung dengan sebuah usaha yang sangat jauh keterkaitannya dengan kedokteran. Sebaiknya kita lihat dan baca dulu tulisan di bawah ini lalu saya coba berpendapat.

Tidak ada kata terlambat
Robert Lopatin mengira segalanya sudah terlambat. Pada masa kanak-kanak, ia bercita-cita menjadi seorang dokter. Tetapi, pada masa kuliah, ia melepaskan keinginan tersebut. Sebaliknya, ia bergabung dengan bisnis keluarga yang bergerak dalam bidang busana wanita. Ia menekuni bidang tersebut selama 27 tahun! Kemudian ia dan ayahnya menjual bisnis tersebut. Jika ia mau, ia dapat pensiun pada saat itu.
Namun kemudian, sewaktu menghadiri pesta perkawinan seorang sahabatnya, ia duduk di samping seorang pemuda yang baru saja lulus kuliah kedokteran. Pembicaraannya dengan sang dokter muda membuat ia memikirkan kembali impian masa kecilnya. Dan, pada usia 51 tahun, Robert Lopatin memutuskan untuk menjadi seorang dokter.
Hari ini ia berumur 55 tahun. Ia sudah lulus dari Albert Einstein College of Medicine dan saat ini bekerja di Montefiore Medical Center di Bronx, New York. Dan ia mencintai pekerjaannya - termasuk jam kerja yang panjang dan tugas jaga malam.
"Saya merasa seperti telah meninggal dan lahir kembali," ungkapnya.
Anda mungkin memiliki impian terpendam di lubuk hati terdalam. Impian yang menurut Anda terlalu usang untuk dapat dikejar. Orang lain mungkin berkata kepada Anda bahwa sudah terlambat untuk mewujudkan hasrat tersebut. Tetapi itu tidak benar.
Joseph Conrad, seorang penulis, menerbitkan novelnya yang pertama pada umur 40 tahun. Robert Lopatin akan berumur 60 tahun saat ia mulai praktek untuk menjadi dokter berpengalaman. Grandma Moses, seorang artis, mulai melukis saat ia berumur 75 tahun - dan ia masih berkarir selama 26 tahun kemudian.

Kalau kita sudah membaca tulisan di atas kita akan semakin percaya dengan judul tulisan di atas yaitu tidak ada yang terlambat. Nah seorang Robert Lopatin dalam tulisan di atas tentunya orang yang dipilih Tuhan untuk merasakan sebuah pengalaman hidup yang besar itu. Bagi saya kunci dari keberhasilan Lopatin dalam tulisan di atas bukanlah slogan bahwa ”tidak ada yang terlambat.” tetapi lebih pada saat dia berhasil memanfaatkan situasi hati dan semangatnya yang timbul saat dia bertemu dengan pemuda lulusan kedokteran saat itu.
Kita tentu pernah mengalami sebuah situasi disaat kita sangat terpacu semangatnya dan situasinyapun sangat mendukung untuk berhasil, tapi tidak jarang juga kita tidak memanfaatkan sebuah situasi dan semangat tersebut untuk berubah atau berhasil karena serng sekali saat hari ini kita semangat tapi kita menunda bertindak sehingga semangat kita akan luntur dan perlahan kita menjadi seorang biasa lagi.
Jadi saya mau mencoba mengambil beberapa kesimpulan dari tulisan dan bahasan saya di atas :
- Kunci keberhasilan seorang Robert lopatin adalah disaat dia mampu memanfaatkan sebuah situasi hati dan hati yang bersemangat saat itu menjadi sebuah tindakan nyata dan tentunya berani. Hal kemampuan ini yang jarang dimiliki oleh orang-orang .
- Dalam kesimpulan saya yang pertama saya tuliskan sebuah kunci keberhasilan, tapi di kesimpulan saya yang kedua ini saya mau katakan ada kunci di atas kunci, yaitu Tuhan. Tuhanlah yang tentunya mengaruniakan sebuah situasi hati dan semangat hati kepada seorang Robert Lopatin di atas. Jadi tetaplah kunci yang pertama adalah Tuhan.

-Setiyono-